Aljabar Boolean
atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra adalah matematika yang
digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada
Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe
data yang hanya terdiri dari dua nilai pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean
ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari
Inggris pada tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu
George Boole.
Hukum Aljabar Boolean
Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan
menyederhanakan Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah
Gerbang Logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika.
Dibawah ini terdapat 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar
Boolean
Hukum Komutatif (Commutative Law)
Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input
tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh : Perkalian (Gerbang Logika AND)
X.Y = Y.X Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi
variabel atau dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau
tidak akan mengubah keluarannya.
Hukum Asosiatif (Associative Law)
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh
terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh : Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi
variabel dalam hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama
atau tidak akan mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih
dahulu, hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk mempermudah
mengingat yang mana akan dihitung terlebih dahulu.
Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat
disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan
mempengaruhi Output Keluarannya.
Hukum AND (AND Law)
Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika AND
atau perkalian. Berikut ini contohnya :
Hukum OR (OR Law)
Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah
Contohnya :
Hukum Inversi (Inversion Law)
Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan
jika terjadi Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke
nilai aslinya.
Jadi, jika suatu Input (masukan) diinversi (dibalik) maka hasilnya akan
berlawanan. Namun jika diinversi sekali lagi,kesemula lagi
2 rangkaian gerbang komplek
3 dasar dasar flip flop D,flip flop RS,flip flop JK
A. Flip Flop RS (Reset Set Flip Flop)
Dengan menggunakan gabungan gerbang – gerbang
logika menjadi suatu gerbang logika kombinasional dan kemudian diumpan balikkan.
Lalu dapat dibangun suatu rangkaian logika yang dapat menyimpan data. Rangkaian
logika ini disebut dengan piranti atau rangkaian flip flop. Flip Flop ini adalah
elemen memori terkecil yang dapat menyimpan data sebesar 1 bit, yaitu 0 atau 1.
Flip Flop juga merupakan piranti yang memiliki dua keadaa stabil. Piranti ini
akan tetap bertahan padansalah satu keadaan itu sampai ada pemicu yang
membuatnya berganti keadaan.
Penahan NOR (NOR Latch)
Flip Flop dengan penahan NOR dibangun dengan
mengggunakan rangkaian terpadu (IC). Flip Flop yang dibangun dengan menggunakan
gerbang logika NOR dinamakan penahann NOR.
Rangkaian Flip Flop SR Penahan NOR
Tabel Kebenaran
Diagram Masukan
Penahan NOR dapat dinyatakan kembali dengan teorema De morgan, sehingga kita
dapatkan rangkaian penahan yang lain tetapi dengan fungsi yang sama Flip Flop SR dengan gerbang NOT dan AND
Masukkan R dalam keadaan 0 dan S dalam keadaan 1
memberikan keadaan SET. Sedangkan apabila R dalam keadaan 1 dan S dalam keadaan
0 akan memberikan keadaan RESET. Namun saat SET dan RESET dalam keadaan 1, akan
terjadi keadaan pacu. Oleh karena itu kita harus menghinari keadaan R dan S
dalam keadaan 1. Sedangkan Saat S dan R dalam keadaan 0, tidak terjadi
perubahan.
Prinsip Kerja Penahan NOR.
1. Pengujian Rankaian.
Diagram Masukan
Apabila S rendah (0), maka
keluaran Q akan rendah, walaupun keadaan R dirubah mejadi tinggi maupun rendah,
maka Q tetap rendah.
2. Keadaan SET.
Diagram Masukan
Apabila S dalam keadaan 1
(tinggi) keluaran Q akan 1 (tinggi). dan S hanya sekali memberikan pulsa, dari
keadaan 0 menjadi 1. Sesudah itu jika keadaan S berubah-rubah , keluaran Q akan
tetap 1.
3. Keadaan RESET.
Diagram Masukan
Pada keadaan ini, keluaran
Q tetap 1 (tinggi) apapun yang terjadi pada S. Cara menurunkan atau mengubah
keadaan dengan menurunkan pulsa dari 1 menjadi 0 adalah dengan cara mengaktifkan
R. Begitu R berubah keadaannya dari 0 menjadi 1 maka seketika itu juga keluaran
Q akan menjadi 0 (rendah). Sesudah itu, apapun yang terjadi pada masukan R, flip
flop tidak akan menganggapi.
Diagram Masukan
Saat ingin mengubah keadan
keluaran Q lagi maka S harus diberi pulsa kembali, maka keluaran Q akan menjadi
1. Untuk mengubahnya menjadi 0 lagi maka R diberi pulsa kembali.
4. Keadaan HOLD .
Fllip Flop dinyatakan dalam keadaan Hold jika
data yang dimasukkan pada flip flop ditahan, hingga ada perubahan masukan.
Langkah langkah percobaan diatas adalah suatu cara untuk mengetahui prinsip
kerja dari flip flop secara bertahap dan terstruktur, dan dari percobaan
tersebut telah dibukrikan bahwa flip flop dapat menyimpan data dengan cara
menahan data tersebut.
Penahan NAND (NAND Latch)
Sebuah Flip Flop RS yang terbuat dari gerbang
logika NAND (NOT-AND) sering disebut sebagai penahan NAND. Penahan NAND prinsip
kerjanya sama dengan NOR. Perbedaannya terletak pada keadaan level atau tingkat
logikanya. Masukan – masuka SET dan RESET dari penahan NOR bekerja dari keadaan
O menjadi 1, sewaktu mengubah keadaan, sedangkan penahan NAND sebaliknya.
Masukan – masukan SET dan RESET dari penahan NAND bekerja dari keadaan 1 menjadi
0 sewaktu mengubah keadaan.
Penahan NAND
Tabel Kebenaran
Diagram Masukan
Penahan NAND dapat dinyatakan kembali dengan
teorema De Morgan, sehingga kita dapatkan rangkaian penahan yang lain tetapi
fungsi logikanya sama.
Flip Flop SR gerbang OR dan NOT
Penahan NAND juga dapat dibangun dengan gerbang
logika NAND silang (Cross NAND) dan disebut dengan Flip Flop SR NAND Silang
(Cross NAND SR Flip Flop)
Flip Flop SR gerbang NAND Silang
Tabel Kebenaran
Prinsip Kerja dari penahan NAND.
1. Keadaan Pengujian.
Diagram Masukan
Apabila S = 1 (tinggi) maka keluaran Q akan
rendah. Walaupun R diubah-ubah keadaannya, keadaannya tetap 0.
2. Keadaan SET.
Diagram Masukan
Apabila S berubah dari 1 menjadi 0, maka keluaran
Q akan langsung 1. Dan S hanya sekali saja membuat pulsa dari keadaan 0 menjadi
1. Sesudah itu jika keadaan S akan berubah ubah, keluaran tetap 1. Yang artinya
penahan NAND akan tetap menahan data pertama yang masuk, selama dalam keadaan
ini penahan NAND berada dalam keadaan HOLD
3. Keadaan RESET.
Diagram Masukan
Pada keadaan ini, keluaran Q tetap 1 (tinggi)
apapun yang terjadi pada S. Cara menurunkan pulsa dari 1 menjadi 0 adalah
mengaktifkan R. Begitu R berubah keadaannya dari 1 menjadi 0 maka seketika itu
juga keluaran Q akan menjadi 0. Dan R hanya sekali saja berperan dalam mengubah
keadaan keluaran Q. Setelah itu apapun yang terjadi pada R tidak akan ditangga
pi oleh keluaran Q.
Flip Flop RS dikembangkan dengan ditambah masukan
untuk sinyal pendetak (clock), maka disebut Flip Flop RS Terdetak (clocked SR
flip flop). Flip Flop Terdetak bekerja dengan menggunakan sinya pendetak. Pada
hakikatnya prinsip keduanya sama, tetapi oerasi pengendalian masukan dan
keluarannya berbeda. Flip Flop RS terdetak ini harus menyesuaikan diri dengan
sinyal pendetak atau menyingkronkan diri dengan sinyal pendetak. Apabila sinyal
pendetak masukan pada logika 0, maka data yang masuk pada R dan S tidak akan
ditanggapi atau diproses oleh flip flop, sehingga keluaran Q tetap tidak
berubah. Jika sinyal pendetak berubah dari logika 0 menjadi 1, seketika itu
masukan SET dan RESET akan ditanggapi, sehingga keluaran Q berubah.
Pengoperasian flip flop SR terdetak disebut secara serempak atau sinkron.
Dinamakan sinkron karena bekerjanya menyesuaikan dengan irama waktu sinyal
pendetak.
Rangkaian Flip Flop SR terdetak
Tabel Kebenaran Flip Flop SR terdetak
Prinsip Kerja Flip Flop SR
Terdetak.
1. Pengujian Flip Flop.
Diagram Masukan
Apabila masukan SET dalam keadaan logika 0 maka
keluaran Q akan 0. Kemudian masukan R diubah-ubah keadaannya, keluaran Q tidak
berubah yaitu tetap 0. Walaupun sinyal pendetak berubah-ubah level logikanya,
keluaran Q tetap tak berubah sedikitpun.
2. Keadaan SET.
Diagram Masukan
Apabila masukan SET diberi pulsa maka pada bagian
masukan akan terjadi perubahan dari 0 menjadi 1. Tetapi keluaran Q akan tetap 0.
Flip Flop masih belum menanggapinya dan keluaran Q tetap tak berubah (Q=0).
Setelah sinyal pendetak tiba, saat itu juga flip flop akan menanggapinya dan
keluaran Q akan berubah menjadi 1. Dan S hanya sekali saja memberikan pulsa,dari
keadaan 0 menjadi 1. Sesudah itu jika keadaan S berubah-ubah, keluaran Q akan
tetap 1, meski sinyal penndetak berubah-ubah keadaannya.
3. Keadaan RESET.
Diagram Masukan
Dengan melakukan pengujian diatas, flip flop akan
aktif. Keluaran Q adalah 1. Artinya flip flop sedang mengingat suatu tanda
biner, yaitu 1. Data biner tersebut akan tetap disimpan oleh flip flop
selamanya, tanpa batas waktu. Lalu, jika ingin mengubah data yang disimpan dalam
flip flop menjadi 0 atau keluaran Q=0. Caranya, masukan RESET diberi masukan
sinyal Flip flop tidak akan langsung menanggapinya dan memprosesnya tetapi
terlrbih dahulu sinyal pendetakya. Jika sinyal pendetak belum tiba atau masih
dalam keadaan 0, maka flip flop tidak akan berubah sedikitpun. Tetapi begitu
sinyal pendetak tiba, flip flop akan langsung menggapi dan keluaran Q akan
berubah menjadi 0. Jika masuka Reset diberi pulsa dan sinyal pendetal dalam
keadaan 1 maka masukan Reset akan langsung ditanggapi, dan keluaran Q akan 0.
Jika pada keluaran Q dipasang inverter maka keluaran Q’ akan 1. Masukan Reset
hanya memeiliki satu kesempatan untuk mengubah flip flop.
Tentang Sinyal Pendetak.
Sinyal pendetak bekerja dalam suatu model atau
cara yang disebut Possitive Going Transition (PGT) atau Perubahan Tepi Naik
Positif. Artinya ketika denyut sinyal detak (clock) berganti dari 0 ke 1,
perubahan keadaan flip flop terjadi dan keluaran Q dan Q’ berubah. Keluaran
tepat pada tepi naik dari sinyal detak. Pada flip flop, masukan SET dan RESET
harus menunggu sampai sinyal pendetak menjadi logika 1, cara ini disebut dengan
pendekatan positif (positive clocking). Jika diantara masukan sinyal pencetak
dan gerbang – gerbang logika dipasang sebuah Inverter (gerbang NOT) akan didapat
pendekatan egatif (negative clocking)
Penahan D dapat dibuat dengan menggunakan gerbang
logika NAND seperti halnya rangkaian pada flip flop RS. Namun pada Flip Flop D
kita menggunankan tambahan Inverter sebelum gerbang NAND.
Penahan D tanpa sinyal kendali dan pendetak
Tabel Kebenaran
Prinsip kerja dari Flip
Flop D juga sederhana. Isyarat digital yang masuk pada D akan dibagi menjadi 2
jalur. Jalur pertama melewati inverter kemudian diteruskan pada gerbang NAND
yang menghasilkan Keluaran RESET, sedangkan jalur kedua langsung melewati
garbang NAND dan menghasilkan keluaran SET. Kemudian untuk masukan pada D, jika
masukan 0, maka gerbang NAND atas akan bernilai 0 dan gerbangn NAND bawah akan
bernilai 1 sehingga akan menghasilkan keluaran RESET. Namun jika masukan awal 1,
maka gerbang NAND atas akan bernilai 1 dan gerbang NAND bawah akan bernilai 0
sehingga akan menghasilkan keluaran SET. pada penahan D ini tidak akan terjadi
keadaan yang terpacu, karena gerbang logika yang digunakan menjamin untuk
mengeluarkan nilai SET dan RESET yang berlawanan
Penahan D dengan Sinyal Kendali Enable Tanpa Sinyal
Pendetak
Penahan D jenis ini dapat dibentuk dengan
menambahkan Inverter pada sebuah flip flop gerbang SR, rangkaian ini menggunakan
gerbang NOT, NAND dan Inverter. Untuk alur masukan data, SET mendapatkan masukan
langsung dari gerbang NOT yang terhubung langsung dengan masukan data kemudian
melewati gerbang NAND kemudian baru menghasilkan keluaran. Sedangkan untuk RESET
masukan yang sampai padanya telah melalui gerbang inverter dan gerbang NOT
sebelum sampai pada RESET, kemudian masukan diteruskan pada gerbang NAND sebelum
menghasilkan keluaran. Dalam penggunaannya masukan D dan keluaran Q akan selalu
sama selama Enable bernilai 1, namun saat Enable benilai 0 maka masukan D
terakhir yang terbaca saat Enable 1 akan ditahan, dan perubahan pada masukan D
tidak akan di proses.
Penahan D dengan kendali Enable tanpa pendetak
Tabel Kebenaran
Prinsip Kerja Penahan D
Flip Flop bekerja sebagai penahan data
Penahan D menyimpan data 1.
Diagram masukan data
Penahan data ini berfungsi untuk menahan deretan pulsa biner
yang dimasukkan. Jika pada penahan D masukan enable bernilai 0 maka masukan yang
masuk itu akan ditahan dan disimpan hingga masukan enable diubah menjadi 1
kemudian keluaran Q akan tetap mengeluarkan keluaran 1 dan mengabaikan masukan
lain yang ada pada En dan D.
Penahan D menyimpan data 0.
Diagram masukan data
Sinyal masukan awal yang diberikan pada masukan enable adalah
logika 1, kemudian pada masukan D diberi masukan 0, keluaran Q akan tetap
mengeluarkan masukan pertama yang telah di inputkan dengan mengabaikan perubahan
yang terjadi pada EN dan D
Flip flop bekerja
sebagai transparent data.
Diagram masukan data
Jika
pada makukan En diberikan isyarat 1 yang dipanjar, maka keluaran Q yang
dihasilkan akan mengikuti perubahan masukkan pertama yang dimasukkan pada
penahan D. Sewaktu menjalankan penahan D dlam bentuk (mode) operasi ini, penahan
D dikatakan transparant atau bersifat tembus cahaya. Penahan D dapat dibangun
dengan menyusun gerbang logika seperti gamabar. Tetapi, penahan D akan lebih
cepat, mudah dan preaktis jika menggunakan rangkaian terpadu (IC). Dalam satu
kemasan chip terdapat beberapa penahan D dalam keadaan siap digunakan. Sedangkan
kode IC adalah IC TTL 7475. Setiap IC berisi 4 buah flip flop D
IC TTL 7475
Rangkaian Terpadu penahan D dengan IC TTL 7475
Tabel Fungsi untuk IC TTL
7475
Penahan D dengan Sinyal Pendetak
Cara mudah untuk memahami penahan D dengan sinyal
pendetak ini adalah dengan mengganti kendali Enable dangan sinyal pendetak
(clock). prinsip kerja dari penahan D dengan sinyal pendetak pun sama dengan
prinsip kerja penahan D dengan kendali Enable. Namun pada pengoperasiannya
terdapat sedikit perbedaan, jika ada penahan D dengan kendali pendetak kita
dapat mengendalikan batasan waktu, pada penahan D sinyal pendetak kita harus
mengikuti laju dari sinyal pendetak. Rangkaian D dengan sinyal pendetak memiliki
2 masukan, yaitu masukan D dan detak (clock)
Penahan D dengan Sinyal Pendetak
Tabel Kebenaran
Diagram Masukan
Jenis jenis Penahan D dengan sinyal pendetak
Penahan D dengan sinyal Pendetak sederhana
Penahan D Sinyal Pendetak
belum Aktif.
Sinyal pendetak dalam keadaan 0
Saat sinyal pendetak belum aktif maka masukan yang ada pada D
ridak akan berpengaruh pada keluaran Q
Penahan D Ketika Sinyal
Pendetak Aktif.
Masukan D adalah 1
Masukan D adalah 0
Pada saat
sinyal pendetak dalam keadaan 1, maka sinyal yang masuk pada D akan dibaca dalam
rentanagan masukan 1 pada sinyal pendetak, kemudian keadaan akhir dari sinyal D
yang dibaca akan ditahan. Namun jika pada saat sinyal pendetak telah mengalami
keadaan high namun sinal D tidak ada perubahan maka keluaran Q yang dihasilkan
pun tidak akan berubah.
Menghapus Isi Data pada Penahan
D.
Isi Penahan D adalah 1
Isi Penahan D adalah 0
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengubahan
keluaran Q yaitu dengan megubah sinyal penahan D menjadi 1 atau 0 pada saat
sinal pendetak bernilai 1
Penahan
D dlam Mode Operasi Mengikuti atau bersifat Transparent.
Penahan D dalam Operasi Transparent
Kemudian ada kondisi dimana keluaran Q mengikuti sinyal yang
terdapat pada penahan D, kondisi ini disebut transparent
Penahan D dengan pemicuan Tepi.
Flip Flop D pemicuan Tepi
Diagram Masukan
Dapat dilihat dari diagram masukan bahwa pulsa biner 1 dan 2
yang masuk pada masukan D langsung di proses oleh penahan D. Tetapi ketika pulsa
biner 3 dan 4 masuk pada masukan D tidak ditanggapi sama sekali oleh penahan D.
Ini dikarenakan pulsa biner yang masuk yang dapat ditanggap i oleh penahan D
hanyalah pada tepi awal pulsa saja.Penahan D ini menggunakan rangkaian
Diferensito, rangkaian Diferensiator adalah sebuah rangkaian yang pada masukan
sinyal pendetaknya dipasang sebuah resistor dan kapasitor. Rangkaian Ini
dirancang agar sinyal pendetak yang dihasilkan lebih sempit dari sinyal pendetak
yang seharusnya terbentuk sehingga waktu cuplikannya menjadi lebih cepat. Sinyal
pendetak ini kemudian akan mengendalikan Penahan D menjadi Set atau Reset yang
mana reaksi yang dihasilkan akan lebih sensitif dari sinyal pendetak sebelumnya.
Perubahan ini dilakukan agar Flip Flop bereaksi pada perubahan awal pulsa naik
(tepi positif) dari sinyal detak
Penahan
D Pemicuan Tepi dengan Sinyal Pendetak dan Kendali Preset Clear.
Flip Flop D dengan 2 Gerbang Nand
Tabel Kebenaran
Pada rangkaian ini, saat preset dan clear sama sama rendah,
maka akan dijumpai keadaan tidak aktif preset dan clear harus dalam tingkat
logika tinggi. bila preset dibuat rendah secara tersendiri, maka flip flop akan
di reset. Untuk lebih jelasnya kita masukkan pada sebuah contoh, misalnya sinyal
clear dapat berasal dari sebuah tombol tekan. Jadi, lepas dari keadaan sinyal
pendetakyang sedang bekerja, keluaran akan langsung di reset ketika operator
menekan tombol clear. Flip Flop D jenis ini mempunyai dua macam mode
pengoperasian, yaitu mode sinkron dan mode asinkron
Mode Pengoperasian
Penahan D Sinkron.
Diagram Masukan Penahan D sinkron
Pembacaan masukan pada Penahan D ini berpedoman tepi positif
dari clock yang aktif, jika data yang masuk pada masukan D bersamaan dengan tepi
positif dari clock maka keluaran yang muncul pada Q akan sejalan dengan masukan
pada D yang terbaca, sedangkan jika masukan pada D masuk tidak pada saat tepi
positif dari clock, maka keluaran Q yang dihasilkan nantinya tetap dari data
yang sejalan dengan tepi positif dari clock
Penahan D Asinkron.
Diagram Masukan Penahan D Asinkron
Pengaktifan atau pembacaan masukan pada Penahan D Asinkron
tidak bergantung pada clock seperti Penahan D sinkron. Pengaktifan Penahan D
asinkron bergantung pada masukan Set dan Reset pada rangkaian. Saat Set bernilai
1 maka penahan D akan Aktif dan keluaran Q pun akan bernilai 1, dan saat Reset
benilai 1 maka Penahan Akan padam dan keluaran Q pun akan bernilai 0, meskipun
saat masukan 1 dari Reset masukan Set yang masih aktif akan diabaikan, namun
saat Set kembali bernilai 1 maka masukan Reset akan diabaikan.
Diagram Masukan Keadaan Race
Namun pada saat Set dan Reset sama sama dalam keadaan high,
maka penahan akan berada dalam keadaan pacu, ini adalah keadaan terlarang. Pada
prakteknya seperti pada LED, keadaan pacu dapat membuat LED redup atau berkedip
tidak beraturan.
Penahan
D Pemicuan Tepi dengan Rangkaian Tepi Gandengan Langsung.
Flip Flop D dengan Rangkaian Tepi Gandenga Langsung
Pada prinsipnya, rangkaina ini hanya menggapi sinyal masukan
untuk beberapa saat selama sinyal pendetak bertransmisi dari keadaan tinggi. Bit
data D disimpan rendah hanya pada waktu transisi naiknya sinyal
pendetak.
4. Flip Flop JK
Flip flop JK merupakan flip flop yang paling ideal digunakan sebagai piranti
penyikpanan (memori).
Flip flop JK digunakan pada setiap komputer
digital maupun piranti lainnya. Dalam pemakaian bidang elektronika juga memiliki
banyak manfaat, misalnya :
Pencacah frekuensi (frequency counter)
Pembagi frekuensi (frequency divider)
Pembangkit ragam gelombang kotak simetri (symetri square wave
form generator), dll.
Flip Flop JK dengan Pemicuan Tepi (Edge Triggered JK Flip
Flop)
Rangkaian dari flip flop ini terdiri dari
rangkaian gerbang logika, seperti flip flop lain. Tetapi, flip flop JK memilki
keunikan tersendiri, yaitu pada keluaran Q dan Q’ terdapat dua jenis umpan
balik, dengan keluaran yang diumpan balikkan kembali.
Ada dua jenis umpan balik :
Umpan Balik flip
flop. Berfungsi supaya rangkaian gerbang logika yang berada di dalam garis
putus – putus FL dapat menahan sebuah data biner.
Umpan balik
Togel (Toggle). Umpan balik ini enyebabkan flip flop JK mengalami
toggle.
Selain terdapt dua jenis umpan balik, flip flop
JK memiliki 2 masukan kendali, yang disebut dengan masukan J dan K. Masukan J
dan K berfungsi mengatur apa yang akan dilakukan rangkaian pada tepi sinyal
pendetak. pada bagian masukan dari pendetak dibei rangkaian Diferensator, namun
dalam Chip IC tidak digunakan rangkaian RC tetapi gerbang Not dan And, karena
pada IC, komponen RC memakan Tempat dan kurang praktis.
Diagram blok Flip FLop JK Pemicuan Tepi
Rangkaian Sesungghnya Flip FLop JK Pemicuan Tepi
Tabel Kebenaran
Pinsip Kerja Flip Flop JK
Keadaan tidak Aktif.
Diagram Masukan
Ini adalah keadaan dimana sinyal J dan K bernilai 0 sehingga
juga menghasilkan masukan Q bernilai 0
Keadaan SET.
Diagram Masukan
Ini
terjadi disaat sinyal pada masukan J bernilai 1 dan masukan K bernilai 0
sehingga dihasilkan keluaran Q bernilai 1, pada saat ini lah Flip Flop
dinyatakan dalam keadaan SET
Keadaan RESET.
Diagram Masukan
Ini
terjadi disaat sinyal pada masukan J bernilai 0 dan masukan K bernilai 1
sehingga dihasilkan keluaran Q bernilai 0, pada saat ini lah Flip Flop
dinyatakan dalam keadaan RESET
Keadaan Toggle.
Diagram Masukan
Ini
terjadi saat masukan J dan K sama sama berniali 1 sehingga dihasilkan keadaan
set dan reset yang terus bergantian
Flip Flop JK dengan Pemicuan Tepi Negatif
Flip Flop JK dengan Pemicuan Tepi Negatif
memiliki prinsip kerja yang sama dengan tipe sebelumnya, yang berbeda hanya pada
pemicu yang digunakan saling berlawanan. Biasanya data yang diterima adalah
perubahan pulsa ke rendah (tepi negatif), cara pemasukan data J dan K seperti
ini dibuat dengan merancang flip flop agar emiliki kemampuan untuk dapat
menerima data masukan kendali masukan J dan K dari tepi sinyal pendetak.
Tabel Kebenaran
Flip Flop JK pemicuan Tepi Negatif
Flip Flop JK MS
Flip Flop JK MS merupakan tipe terbaik dari semua jenis flip flop untuk saat
ini Ciri khusus Flip Flop JK MS
(master-slave)
Flip Flop JK MS menjadi seri terbaik dari Flip
Flop dikarenakan memiliki 2 masukan sinyal kendali Asinkron S dan R, flip flop
JK MS dapat dikendalikan dengan 3 mode operasi yaitu sinkron, asikron, dan
kombinasi sinkron dan asinkron Rangkaian Flip Flip JK MS juga memiliki 3 jenis
umpan balik
Ada 3 jenis umpan balik, yaitu :
Umpan Balik flip flop bagian
Master. Ini berfungsi agar rangkaian gerbang logika yang berada dalam bagian
master dapat menahan sebuah data biner.
Umpan balik flip flop bagian
Slave. Sama halnya dangan bagian Master, gerbang logika pada Salve juga
berfungsi untuk menahan data pada bagiannya
Umpan balik Togglel. Umpan balik ini
menyebabkan flip flop JK
Cara kerja Flip Flop JK MS sedarhananya sebagai
berikut :
Saat sinyal detak pada tingkat tinggi, majikan aktif dak
budak tidak aktif
Saat sinyal detak pada tingkat rendah, majikan menjadi tidak
aktif dan budaknya menjadi aktif
Apa yang dilakukan Majikan akan diikuti oleh Budak, dan apa
yang dilakukan oleh Budak tidak diikuti oleh Majikan.
Prinsip Kerja Flip Flop JK MS
Keadaan Tak Aktif
Diagram Masukan
Dinyatakan tidak aktif
(tidak bekerja) apabila pada smua masukannya, yaitu SET, RESET, J dan K tidak
terdapat sinyal masuk. Walaupun sinyal pendetak terus berdenyut flip flop tidak
akan bereaksi, dan keluaran Q dalam keadaan kosong.
Keadaan Set
Diagram Masukan
Langkah pertama yaitu
membuat flip flop dalam keadaan SET. Caranya , masukkan SET diberi sinyal, atau
dibuat masukan SET dalam keadaan 1. Keluaran Q saat diubah menjadi SET flip
fliop tidak langsung SET, tetapi menunggu terlebih dahulu datangnya sinyal
pendetak. Itupun baru akan bekerja setelah sinyal pendetak berubah keadaannya
dari positif ke negatif.
Keadaan RESET
Diagram Masukan
Jika bagian Budak Set
dengan cara membuat masukan kendali aktif (1), maka flip flop dalam keadaan
aktif dan cara memadamkannyad dilakukan dengan mengaktifkan masukan sinyal
kendali K, setelah mana flip flop akan berubah menjadi tak aktif. Jika masukan
kendali K diaktifkan, maka flip flop tidak akan langsung padam tetapi menunggu
terlebih dahulu sinyal pendetak. Sewaktu sinyal pemdetak ada, flip flop akan
menunggu sampai tepi negatif terjadi.
Keadaan TOGGLE
Diagram Masukan
Bila masukan J dan K
tinggi, bagian master akan mengalami Toggle satu kali ketika sinyal pendetak
tinggi. Bagian slave juga akan mengalami Toggle satu kali sinyal pendetak
rendah. Intinya, apapun yang dilakukan oleh Master akan selalu diikuti oleh
Slave. Pada keadaan ini keluaran Q dan Q’ akan berkedip-kedip secara bergantian.
Kecepatannya lebih lambat separuhnya dari kecepatan sinyal pendetak, atau dapat
dikatakan bahwa frekuensi keluaran Q sewaktu Toggle lebih kecil setengahnya
dibanding sinyal pendetak Clk. Flip flop JK MS dirancang untuk bekerja dalam
keadaaan Toggle. Dengan begitu flip flop dengan sendirinya akan membagi
frekuensi sinyal pendetak menjasi etengahnya.
Keadaan PRESET
Diagram Masukan
Dalam pengoperasionalkan
flip flop JK MS, diperlukan penginterupsian. Dapat dilakukan untuk mengambil
alih operasi flip flop. Contohnya, saat SET dengan CLEAR dapat mengubah flip
flop yang RESET menjadi SET.Pengambil alihan ini disebut Operasi Asinkron atau
tidak serempak. Masukan Kendali preset dapat langsung ditanggapi oleh flip flop,
dan saat itu juga keluaran Q akan langsung aktif. Flip Flop akan menjadi Set
Keadaan CLEAR
Diagram Masukan
Masukan Clear dapat
mengubah flip flop menjadi RESET. Masukan Clear akan langsung ditanggapi tanpa
harus menunggu sinyal pendetak. Flip flop akan langsung berubah menjadi Reset.
Keluaran Q akan tidak aktif. Masukan kendali Preset dan Clear tidak perlu
menunggu datangnya sinyal pendetak, sehingga mode operasinya disebut
asinkron.
Flip Flop JK MS Dalam Rangkaian
Terpadu Rangkaian Sesungguhnya Flip Flop JK MS
Flip Flop 7475 dan Flip Flop 74LS76 adalah IC JK
MS yang sangat terkenal karena terdapat dua flip flop JK MS, dan mempunyai
masukan asinkron (Rd dan Sd0, masukan sinyal pendetak Clk pemicuan tepi dan
masukan sinkron sinyal kendali J dan K. IC TTL 7476 adalah sebuah pemicuan tepi
pendetak pulsa positif, sedangkan flip flop JK MS 74LS76 adalah pemicuan tepi
pendetak pulsa negatif.
Tabel Kebenaran IC Flip Flop JK MS
Dari gambar dan tabel, dapat dilihat bahwa
masukan asinkron Sd dan Rd adalah aktif rendah, artinya suatu keadaan Low atau 0
pada Sd akan membuat flip flop menjadi Set (Q=1) dan suatu keadaan Rd akan
menyebabkan flip flop menjadi Reset (Q=0).Secara keseluaruhan dapat dilihat
bahwa flip flop JK MS tidak hanya berfungsi sebagai penyimpan data biner, tetapi
juga dapat mengendalikan isi data biner tersebut dengan berbagai cara.
Sistem Dinamik
Masukan Statik.
Masukan dengan tanda (——) diartikan sebagi flip flop atau rangkaian digital
bersifat statik, artinyatidak menggnakan sinyal pendetak. Masukan dengan tanda
(——o) diartikan sebagai masukan negatif flip flop atau rangkaian digital
bersifat statik artinya tidak menggunakan sinyal pendetak.
Masukan Dinamik.
Masukan dengan tanda (—->) diartikan sebagai masukan dinamik flip flop
atau rangkaian digital bersifat dinamik, artinya menggunakan sinyal penggerak.
Masukan dengan tanda (—-o>) diartikan sebagai masukan negatif dinamik flip
flop atau rangkaian digital bersifat dinamik, artinya menggunakan sinyal
pendetak.
4 Dasar Shift Register
pengertian register geser atau shift register
Apa pengertian
register geser? Apa fungsi register geser serta apa saja jenis register geser?
Dan bagaimana cara kerja register geser?
Register geser
merupakan suatu rangkaian dari susunan flip-flop yang disusun sedemikian rupa
yang berfungsi untuk menyimpan bit secara sementara dan menggeser
nilai
Supaya lebih mudah
dalam memahami pengertian register geser sobat dapat mengambil contoh pada
kalkulator
Pada kalkulator saat
kita menekan digit angka maka akan muncul angka pada sebelah kanan
Kemudian pada saat
kita menekan digit angka lagi maka digit tersebut akan muncul pada sebelah kanan
dan digit yang pertama tadi akan bergeser ke sebelah kiri
Seperti itulah cara
kerja register geser
Register geser
merupakan memori sementara karena menyimpan data yang kita masukkan
Terdapat jenis-jenis
register geser serta fungsi register geser yang akan dijelaskan
dibawah
Register geser dapat
dibuat dengan D flip-flop ataupun jk flip-flop
Fungsi register geser atau shift register
Adapun fungsi dari
register geser adalah sebagai berikut
Tidak ada komentar: